Etika Setiap daerah itu Beda-beda Bung!

25 Okt

Kata Etika berasal dari bahasa latin, “ethica”, adalah falsafah moral dan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari agama, sudut budaya, dan susila. Nah perangkat operasional sehari-hari dalam menjalankan etika biasanya disebut dengan Etiket.

Etiket ini dijumput dari bahasa Perancis “etiquette” yang berarti aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.

Dua definisi diatas saya cuplikan dari buku Mien Rahman Uno, Buku Pintar Etiket. Meski ditulis untuk remaja, namun tak ada salahnya dibaca oleh orang tua. Khususon anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Rombongan anggota Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat terbang ke Yunani. Konon untuk belajar etika. Nah lo, jauh-jauh ke negeri tetangga, menghabiskan miliaran rupiah hanya untuk belajar etika. Bukannya saya menyepelekan etika masyarakat Yunani.

Tapi, pertanyaan saya, apakah etika bangsa kita terlalu jelek sehingga perlu belajar ke negeri Yunani? Kalau masalah etika tak usah jauh-jauh dipelajari. Toh budaya masyarakat Yunani belum tentu sama dengan masyarakat Indonesia.

Lha wong budaya Solo, Yogya dengan Medan, Madura saja berbeda kok. Aneh memang kelakukan para anggota DPR ini.

Perlu dicamkan bahwa yang menjadi dasar dari etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negera tertentu. Cara menunjukan arah, meminta tolong, menghormati tamu, menolak perintah, setiap daerah berbeda-beda.

Jadi masuk akalkah ketika anggota dewan yang terhormat itu melakukan studi banding ke Yunani, belajar soal etika?

Selamat sore kawan Batik
Semoga Anda tak terjebat macet sore ini.

Salam Batik
Waroengbhatik

Tinggalkan komentar